Jerman saat ini tengah mengalami resesi dikarenakan rendahnya konsumsi rumah tangga tertekan. Ini karena saat ini Jerman tengah mengalami inflasi tinggi.
Ekonomi Jerman mengalami penyusutan sebesar 0.3% pada kuartal I-2023, menyusul kontraksi 0.5% kuartal IV-2022.
Hal ini disampaikan oleh kantor statistik Federal Jerman pada Jumat (26/5/2023).
“Kenaikan harga yang tinggi terus menjadi beban ekonomi Jerman di awal tahun. Ini tercermin dalam pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga, yang turun 1,2% pada kuartal I-2023,”
Claus Vistesen yang merupakan Kepala Ekonom kawasan Euro di Pantheon Macroeconomics menyebutkan bahwa pengeluaran konsumen pada kuartal I-2023 ini terhambat karena adanya guncangan dari harga energi di tahun lalu.
Harga energi Eropa saat ini sudah naik dikarenakan adanya dampak invasi Rusia ke Ukraina. Ini membuat harganya jadi melonjak ke rekor tertinggi. Selain itu Moskow pun menghentikan pasokan gas ke negara-negara Eropa, ini mendorong Jerman untuk mengumumkan keadaan darurat.
Harga gas alam yang menurun saat ini mulai menunjukkan berkurangnya tekanan inflasi di kantong konsumen. Meski saat ini masih tinggi, inflasi tahunan yang ada di Jerman sudah mulai melambat pada April 2023, yakni sebesar 7.2 persen.
“Kami pikir belanja konsumen sekarang pulih karena inflasi mereda. Kami ragu PDB akan terus turun di kuartal mendatang karena kami tidak melihat pemulihan yang kuat,” kata Vistesen dalam sebuah catatan.
Terdapat juga data yang menandakan bahwa resesi Jerman tidak akan terjadi lama. Survei menunjukkan bahwa awal pekan ini aktivitas bisnis yang ada di negara tersebut berkembang lagi di Mei 2023. Meski akan terjadi penurunan tajam di bidang manufaktur.
Olaf Scholz yang merupakan Kanselir Jerman mengatakan bahwa prospek ekonomi sangat baik, di mana ini menunjuk ke langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dalam beberapa bulan terakhir untuk memperluas produksi energi terbarukan dan menarik pekerja asing.
“Ada banyak investasi di Jerman dalam hal pabrik baterai dan kapal yang meningkat secara signifikan. Oleh karena itu kami bisa percaya diri,” ucapnya.
Pada sisi lain, Franziska Palmas yang merupakan Ekonom Senior di Capital Economics memproyeksikan output Jerman akan menyusut lagi di kuartal III dan IV-2023. Suku bunga tinggi yang diperlukan dalam menjinakkan inflasi ini akan terus membebani konsumsi dan investasi.
“Ekonomi Jerman diperkirakan akan menyusut sebesar 0,1% pada 2023, menurut perkiraan terbaru dari Dana Moneter Internasional,” imbuhnya.