Akhir-akhir ini beredar kabar mengenai isu bahwa PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang merupakan perusahaan perusahaan komunikasi terkemuka di Indonesia, akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara masal kepada karyawannya. Isu ini muncul karena perusahaan serupa, PT Indosat Tbk turut melakukan hal yang sama.
Manajemen dari perusahaan PT XL Axiata Tbk menepis isu ini, mereka mengatakan bahwa tidak ada PHK massal, malahan mereka akan lebih fokus dalam peningkatan bisnis yang tengah dijalani.
Saat ini perusahaan tengah menyiapkan beberapa strategi yang dapat membantu perkembangan bisnis. Selain itu mereka mau meningkatkan pengalaman pelanggan yang sesuai dengan baik. Dengan menyediakan ebrbagai produk atau paket layanan yang menyesuaikan harga dan kebutuhan ditengah persaingan yang semakin kompetitif ini.
Produk ini termasuk untuk memberikan kemudahan bagi para pelanggan dalam mendapatkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka melalui kanal digital aplikasi myXL Axisnet. Mereka juga berupaya untuk terus meningkatkan kualitas dari jaringan dengan terus meningkatkan kapasitas jaringan intinya, fibernasi, dan cakupan yang akan menyesuaikan dengan pola dari pergerakan dan penggunaan pelanggan.
Pihak manajemen juga mengatakan bahwa mereka akan tetap fokus kepada implementasi operational exellence dengan cara mengelola capex dengan efektif, mendorong terjadinya digitalisasi, automasi di berbagai dimensi operasional, dan juga adanya peningkatan customer experience pada pelanggan. Di tahun ini sendiri, perusahaan tengah menganggarkan modal belanja sebesar Rp 9 triliun.
Sampai pada periode enam bulan pertama yang ada di tahun ini, sudah tercatat laba yang didistribusikan pada pemilik entitas indus sebesar Rp614,91 miliar di semester 1 tahun 2022 ini, angka ini turun sebesar 14,11% jika dibandingkan dari periode sebelumnya yakni Rp715,96 miliar.
Bersamaan dengan pertumbuhan dari laba ini, perseroan juga melaporkan bahwa pendapatan Rp14,07 triliun atau naik 8,45% dari peraihan sebelumnya Rp12,97 triliun. Pendapatan terbesar dari emitmen bersari EXCL ini dikontribusi dari data dan layanan digital terbesar Rp12,86 triliun atau tumbuh sebesar 9,02% dari Rp11,80 triliun yang ada di periode sebelumnya.
Pendapatan yang didapatkan oleh jasa interkoneksi dan juga telekomunikasi sebesar Rp664,31 miliar, naik 47,60% menjadi Rp450,06 miliar. Ini seiring dengan pertumbuhan dari pendapatan, perseroan juga mencatat adanya beban penjualan dan pemasaran dengan total nilai Rp1,38 triliun, naik 18,73% dari periode sebelumnya sebesar Rp1,16 triliun.